Sekedar Informasi
Mengenai Cloud Computing ( Komputasi Awan )
Syallom semuanya, kali ini saya akan menjelaskan mengenai cloud computing. Mungkin bagi temen temen yang mengeyam pendidikan sekolah atau universitas yang berhubungan dengan komputer pasti sudah tidak asing lagi mendengarkan istilah ini.
Cloud Computing adalah konsep dimana pengguna mengambil resource dari jaringan besar yang dalam hal ini disebut awan, untuk kemudian digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu tanpa harus terlalu banyak mengambil resource dari komputer lokal. Proses Cloud computing berlaku apabila Anda mengupload data-data milik anda ke sebuah website kemudian data yang anda sudah simpan itu dapat diakses dari tempat lain, dari komputer lain, laptop lain, komputer tablet atau dari mana-mana telefon bimbit melalui sambungan internet.
Apple memandang Cloud Computing sebagai satu proses yang mempunyai masa depannya tersendiri. Keseriusan mereka terserlah, buktinya Apple mencipta aplikasi iCloud untuk membolehkan aktiviti perkomputeran awan dilakukan melalui peranti mereka seperti MacBook, iPhone atau iPad. Perkomputeran awan boleh dijalankan bila-bila masa, dari mana-mana saja, biasanya dengan menggunakan website percuma atau aplikasi web percuma seperti Google Docs.
Sebagai contoh, jika kita mengupload gambar-gambar melalui laptop MacBook kita ke Google Picasa. Setelah itu, kita keluar ke sebuah restoran untuk berjumpa dengan kawan, sambil kita minum-minum, kita boleh mengakses laman web Google Picasa tadi melalui iPhone 4. Pada masa yang sama kita telah mengupload semua gambar-gambar kesukaan itu untuk kita perlihatkan kepada kawan kita tadi. Dalam masa yang sama juga, adik kita di rumah turut mengakses Google Picasa milik kita melalui komputer tablet iPad miliknya, kemudian memuatkan naik (upload) beberapa lagi gambar untuk ditambah bagi menyerikan suasana.
Contoh terbaik untuk memahami cloud computing atau perkomputeran awan adalah seperti 4shared, di mana di dalam website ini beratus ribu pengguna 4shared memuat naik (upload) lagu kesukaan mereka untuk dikongsi bersama pengguna lain yang mereka langsung tidak kenal dan langsung tidak pernah berjumpa, tapi mempunyai minat yang sama iaitu menyukai lagu tersebut. Pengguna lain yang menyukai lagu serupa mengakses laman 4shared, melihat lagu yang diupload, menyukainya lalu mendownload lagu tersebut atau memberikan linknya kepada rakan-rakan lain.
Cloud computing semakin banyak digunakan. Syarikat besar juga menggunakan cloud Computing sebagai ruang untuk para pekerja berkongsi data ketika sedang dalam usaha menyiapkan sesuatu tugasan walau tidak bersua muka, tapi berinteraksi dalam masa yang sama. Mereka juga menggunakan Cloud Computing sebagai tempat untuk mem’backup’ data-data penting. Menjimatkan kertas, menjimatkan masa, menjimatkan tenaga dan mijimatkan wang kita.
Seperti kemudahan digital lain, Cloud Computing ada risiko tersendiri. Apa saja benda yang menggunakan ‘password’ boleh dipecah masuk. Laman web milik kita boleh digodam oleh hacker berkemahiran. Mungkin orang lain dapat tahu tentang password kita, membuka laman web kita kemudian memadamkan data-data yang tersimpan di situ tanpa kita ketahui.
Walau bagaimanapun, risiko-risiko ini boleh dikawal dari semasa ke semasa. Kebaikan Cloud Computing jauh lebih banyak kebaikkan dari keburukannya. Ia banyak memudahkan kerja kita seharian di tempat kerja amnya.
Sederhananya, misalkan saja seorang pengguna menggunakan sebuah komputer, dia menjalankan sebuah aplikasi, dimana file-file pendukung aplikasi tersebut tidak terdapat di komputer yang dipakainya itu, namun berada di komputer lain yang dihubungkan oleh jaringan. Jadi pengguna tersebut menjalankan aplikasi yang lokasinya terletak di komputer yang lain, bukan di komputernya sendiri. Meski mungkin penjabarannya tidak sesederhana itu, itulah konsep dasarnya.
Pada konsep Cloud computing terdapat istilah back end dan front end. Keduanya terhubung oleh sebuah jaringan, dapat berupa internet atau yang lebih kecil lagi Front end adalah komputer pengguna (client) yang mengambil data dan menjalankan aplikasi. Sementara Back end merupakan apa yang disebut sebagai awannya, awan inilah yang diambil resourcenya oleh front end. Dimana ia menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Front End.
Pada dasarnya perbedaan cloud computing dengan kegiatan komputasi biasa hanyalah pada keberadaan komputer lain. Dimana pada komputasi biasa, file dari software yang dijalankan terletak di harddisk atau media penyimpanan yang lain. Jadi komputer mengambil data yang diperlukan dari situ. Namun pada cloud computing, bila dilihat dari sisi pengguna, file dari software yang dijalankan berada di “awan” atau sederhananya di komputer lain. Jadi komputer front end bukannya mengambil data dari harddisknya sendiri, tapi dari media penyimpanan di komputer lain, melalui jaringan.
Cloud Computing membutuhkan interface yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer back end dan front end agar bisa saling berkomunikasi. Fungsi interface ini ada banyak, seperti melakukan request terhadap komputer back end untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjalankan software yang diinginkan pengguna. Interface itu juga digunakan untuk mengeksekusi script-script client side.
Interface yang digunakan pada setiap implementasi dari Cloud Computing bisa bervariasi. Pada aplikasi web 2.0, interface yang digunakan biasanya adalah browser seperti Opera, Chrome, Safari atau Firefox. Ada juga sistem cloud computing yang menggunakan interfacenya sendiri, yang harus diinstal di komputer front end.
--
Kelebihan Cloud Computing Sistem
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
--
Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
--
Sekian dulu penjelasan saya mengenai Cloud Computing serta kelebihan dan kekurangannya, dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya ya hehe :)
--
*) Sumber : http://enjangheri.blogspot.com/2014/01/apa-itu-cloud-computing.html
Cloud Computing adalah konsep dimana pengguna mengambil resource dari jaringan besar yang dalam hal ini disebut awan, untuk kemudian digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu tanpa harus terlalu banyak mengambil resource dari komputer lokal. Proses Cloud computing berlaku apabila Anda mengupload data-data milik anda ke sebuah website kemudian data yang anda sudah simpan itu dapat diakses dari tempat lain, dari komputer lain, laptop lain, komputer tablet atau dari mana-mana telefon bimbit melalui sambungan internet.
Apple memandang Cloud Computing sebagai satu proses yang mempunyai masa depannya tersendiri. Keseriusan mereka terserlah, buktinya Apple mencipta aplikasi iCloud untuk membolehkan aktiviti perkomputeran awan dilakukan melalui peranti mereka seperti MacBook, iPhone atau iPad. Perkomputeran awan boleh dijalankan bila-bila masa, dari mana-mana saja, biasanya dengan menggunakan website percuma atau aplikasi web percuma seperti Google Docs.
Sebagai contoh, jika kita mengupload gambar-gambar melalui laptop MacBook kita ke Google Picasa. Setelah itu, kita keluar ke sebuah restoran untuk berjumpa dengan kawan, sambil kita minum-minum, kita boleh mengakses laman web Google Picasa tadi melalui iPhone 4. Pada masa yang sama kita telah mengupload semua gambar-gambar kesukaan itu untuk kita perlihatkan kepada kawan kita tadi. Dalam masa yang sama juga, adik kita di rumah turut mengakses Google Picasa milik kita melalui komputer tablet iPad miliknya, kemudian memuatkan naik (upload) beberapa lagi gambar untuk ditambah bagi menyerikan suasana.
Contoh terbaik untuk memahami cloud computing atau perkomputeran awan adalah seperti 4shared, di mana di dalam website ini beratus ribu pengguna 4shared memuat naik (upload) lagu kesukaan mereka untuk dikongsi bersama pengguna lain yang mereka langsung tidak kenal dan langsung tidak pernah berjumpa, tapi mempunyai minat yang sama iaitu menyukai lagu tersebut. Pengguna lain yang menyukai lagu serupa mengakses laman 4shared, melihat lagu yang diupload, menyukainya lalu mendownload lagu tersebut atau memberikan linknya kepada rakan-rakan lain.
Cloud computing semakin banyak digunakan. Syarikat besar juga menggunakan cloud Computing sebagai ruang untuk para pekerja berkongsi data ketika sedang dalam usaha menyiapkan sesuatu tugasan walau tidak bersua muka, tapi berinteraksi dalam masa yang sama. Mereka juga menggunakan Cloud Computing sebagai tempat untuk mem’backup’ data-data penting. Menjimatkan kertas, menjimatkan masa, menjimatkan tenaga dan mijimatkan wang kita.
Seperti kemudahan digital lain, Cloud Computing ada risiko tersendiri. Apa saja benda yang menggunakan ‘password’ boleh dipecah masuk. Laman web milik kita boleh digodam oleh hacker berkemahiran. Mungkin orang lain dapat tahu tentang password kita, membuka laman web kita kemudian memadamkan data-data yang tersimpan di situ tanpa kita ketahui.
Walau bagaimanapun, risiko-risiko ini boleh dikawal dari semasa ke semasa. Kebaikan Cloud Computing jauh lebih banyak kebaikkan dari keburukannya. Ia banyak memudahkan kerja kita seharian di tempat kerja amnya.
Sederhananya, misalkan saja seorang pengguna menggunakan sebuah komputer, dia menjalankan sebuah aplikasi, dimana file-file pendukung aplikasi tersebut tidak terdapat di komputer yang dipakainya itu, namun berada di komputer lain yang dihubungkan oleh jaringan. Jadi pengguna tersebut menjalankan aplikasi yang lokasinya terletak di komputer yang lain, bukan di komputernya sendiri. Meski mungkin penjabarannya tidak sesederhana itu, itulah konsep dasarnya.
Pada konsep Cloud computing terdapat istilah back end dan front end. Keduanya terhubung oleh sebuah jaringan, dapat berupa internet atau yang lebih kecil lagi Front end adalah komputer pengguna (client) yang mengambil data dan menjalankan aplikasi. Sementara Back end merupakan apa yang disebut sebagai awannya, awan inilah yang diambil resourcenya oleh front end. Dimana ia menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Front End.
Pada dasarnya perbedaan cloud computing dengan kegiatan komputasi biasa hanyalah pada keberadaan komputer lain. Dimana pada komputasi biasa, file dari software yang dijalankan terletak di harddisk atau media penyimpanan yang lain. Jadi komputer mengambil data yang diperlukan dari situ. Namun pada cloud computing, bila dilihat dari sisi pengguna, file dari software yang dijalankan berada di “awan” atau sederhananya di komputer lain. Jadi komputer front end bukannya mengambil data dari harddisknya sendiri, tapi dari media penyimpanan di komputer lain, melalui jaringan.
Cloud Computing membutuhkan interface yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer back end dan front end agar bisa saling berkomunikasi. Fungsi interface ini ada banyak, seperti melakukan request terhadap komputer back end untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjalankan software yang diinginkan pengguna. Interface itu juga digunakan untuk mengeksekusi script-script client side.
Interface yang digunakan pada setiap implementasi dari Cloud Computing bisa bervariasi. Pada aplikasi web 2.0, interface yang digunakan biasanya adalah browser seperti Opera, Chrome, Safari atau Firefox. Ada juga sistem cloud computing yang menggunakan interfacenya sendiri, yang harus diinstal di komputer front end.
--
Kelebihan Cloud Computing Sistem
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
--
Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
--
Sekian dulu penjelasan saya mengenai Cloud Computing serta kelebihan dan kekurangannya, dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya ya hehe :)
--
*) Sumber : http://enjangheri.blogspot.com/2014/01/apa-itu-cloud-computing.html
Terimakasih infonya mengenai CLoud Computing yang sangat membantu....
ReplyDeleteCek juga Cloud Computing Indonesia