Sekedar Informasi
Kamis, 28 Februari 2013, tepat pukul 20.00 waktu Vatikan, Paus Benediktus XVI resmi mengundurkan diri. Paus berkebangsaan Jerman ini telah menghadapi tantangan berat selama kepemimpinannya. Namun, komitmennya untuk menciptakan kedamaian dan keselarasan di dunia tetap kuat dan teguh.
Apa saja yang layak dicatat dari Paus Benediktus XII saat memimpin Gereja Katolik? Saya mencatat delapan hal berikut.
Pertama, Benediktus XVI termasuk paus tertua saat menjabat, lebih muda 3 bulan dari Paus Klemens XII (1730 – 1740) yang merupakan paus tertua dalam sejarah kepausan. Benediktus XVI menerima jabatannya sebagai paus pada usia 78 tahun.
Kedua, pada tahun 2006 Paus mengunjungi Mesjid Biru di Istambul. Dia bergabung dengan para imam Muslim dalam doa hening. Beliau juga menghadiri ibadah di salah satu Gereja Protestan di Jerman, Gereja Katolik Ortodox di Turki, dan Gereja Anglikan di Inggris dalam kunjungannya untuk membahas rekonsiliasi dalam rangka perwujudan Christian unity.
Ketiga, pada 28 Mei 2006 Paus mengunjungi kamp konsentrasi Nazi Auschwitz-Birkenau di Auschwitz, Polandia untuk memberikan penghormatan pada para korban Holocaust. Dalam lawatannya itu Paus Benediktus XVI mengungkapkan kesedihannya atas tragedi yang menimpa kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II itu.
Keempat, dalam kunjungannya ke Palestina pada Mei 2009, Paus Benediktus XVI menyerukan dukungan Vatikan untuk perjuangan warga Palestina membentuk negara yang berdaulat dan diakui oleh semua bangsa. Tiga tahun kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Palestina sebagai negara pengamat non-anggota di PBB.
Kelima, Paus Benediktus XVI dengan rendah hati meminta maaf atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh beberapa pastor pada Juli 2008. Dia pun meminta keadilan bagi para korban pelecehan tersebut. Maret 2010 Sri Paus mengambil langkah yang tak lazim dengan menulis surat dan meminta maaf kepada umat Katolik di Irlandia yang telah begitu menderita. Umat Katolik yang dimaksud adalah mereka yang pernah mengalamai kekerasan seksual dan kemudian ditutup-tutupi Gereja.
Keenam, ketika terjadi pro-kontra tentang hidup selibat menyusul banyaknya kasus pelecehan seksual oleh para imam Katolik, Paus Benediktus XVI tetap pada pendirian: pastor harus hidup selibat.
Ketujuh, Benediktus XVI adalah Paus pertama yang menjamah sosial media sebagai sarana berkomunikasi. Akun twitter @pontifex diluncurkan pada Desember 2012. Dia ingin menjangkau banyak orang melalui akun twitter-nya yang menggunakan delapan bahasa.
Kedelapan, tanggal 11 Februari 2013 Paus Benediktus XVI menyatakan mengundurkan diri dari tahta St. Petrus dan berlaku resmi sejak 28 Februari 2013. Keputusan ini diambil Paus Benediktus XVI karena usia uzur dan kesehatan yang menurun. Menurutnya, kekuatannya sudah tidak sepadan lagi dengan tugas yang harus diembannya. Peristiwa yang mengejutkan dunia ini adalah yang pertama dalam sejarah kepausan 600 tahun terakhir.
Itulah 8 hal yang patut dicatat dari kepemimpinan Paus Benediktus XVI. Kita berharap upaya yang telah dilakukan Benediktus XVI untuk menyatukan gereja-gereja (Christian unity), mewujudkan harmoni kehidupan antaragama, serta menyelesaian konflik politik di berbagai kawasan dunia dilanjutkan penggantinya nanti. Sempre Con Il Papa. Grazie.
Sumber : http://notanostra.com/8-hal-yang-patut-dicatat-dari-paus-benediktus-xvi/
8 Hal yang Patut Dicatat dari Paus Benediktus XVI
Kamis, 28 Februari 2013, tepat pukul 20.00 waktu Vatikan, Paus Benediktus XVI resmi mengundurkan diri. Paus berkebangsaan Jerman ini telah menghadapi tantangan berat selama kepemimpinannya. Namun, komitmennya untuk menciptakan kedamaian dan keselarasan di dunia tetap kuat dan teguh.
Apa saja yang layak dicatat dari Paus Benediktus XII saat memimpin Gereja Katolik? Saya mencatat delapan hal berikut.
Pertama, Benediktus XVI termasuk paus tertua saat menjabat, lebih muda 3 bulan dari Paus Klemens XII (1730 – 1740) yang merupakan paus tertua dalam sejarah kepausan. Benediktus XVI menerima jabatannya sebagai paus pada usia 78 tahun.
Kedua, pada tahun 2006 Paus mengunjungi Mesjid Biru di Istambul. Dia bergabung dengan para imam Muslim dalam doa hening. Beliau juga menghadiri ibadah di salah satu Gereja Protestan di Jerman, Gereja Katolik Ortodox di Turki, dan Gereja Anglikan di Inggris dalam kunjungannya untuk membahas rekonsiliasi dalam rangka perwujudan Christian unity.
Ketiga, pada 28 Mei 2006 Paus mengunjungi kamp konsentrasi Nazi Auschwitz-Birkenau di Auschwitz, Polandia untuk memberikan penghormatan pada para korban Holocaust. Dalam lawatannya itu Paus Benediktus XVI mengungkapkan kesedihannya atas tragedi yang menimpa kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II itu.
Keempat, dalam kunjungannya ke Palestina pada Mei 2009, Paus Benediktus XVI menyerukan dukungan Vatikan untuk perjuangan warga Palestina membentuk negara yang berdaulat dan diakui oleh semua bangsa. Tiga tahun kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Palestina sebagai negara pengamat non-anggota di PBB.
Kelima, Paus Benediktus XVI dengan rendah hati meminta maaf atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh beberapa pastor pada Juli 2008. Dia pun meminta keadilan bagi para korban pelecehan tersebut. Maret 2010 Sri Paus mengambil langkah yang tak lazim dengan menulis surat dan meminta maaf kepada umat Katolik di Irlandia yang telah begitu menderita. Umat Katolik yang dimaksud adalah mereka yang pernah mengalamai kekerasan seksual dan kemudian ditutup-tutupi Gereja.
Keenam, ketika terjadi pro-kontra tentang hidup selibat menyusul banyaknya kasus pelecehan seksual oleh para imam Katolik, Paus Benediktus XVI tetap pada pendirian: pastor harus hidup selibat.
Ketujuh, Benediktus XVI adalah Paus pertama yang menjamah sosial media sebagai sarana berkomunikasi. Akun twitter @pontifex diluncurkan pada Desember 2012. Dia ingin menjangkau banyak orang melalui akun twitter-nya yang menggunakan delapan bahasa.
Kedelapan, tanggal 11 Februari 2013 Paus Benediktus XVI menyatakan mengundurkan diri dari tahta St. Petrus dan berlaku resmi sejak 28 Februari 2013. Keputusan ini diambil Paus Benediktus XVI karena usia uzur dan kesehatan yang menurun. Menurutnya, kekuatannya sudah tidak sepadan lagi dengan tugas yang harus diembannya. Peristiwa yang mengejutkan dunia ini adalah yang pertama dalam sejarah kepausan 600 tahun terakhir.
Itulah 8 hal yang patut dicatat dari kepemimpinan Paus Benediktus XVI. Kita berharap upaya yang telah dilakukan Benediktus XVI untuk menyatukan gereja-gereja (Christian unity), mewujudkan harmoni kehidupan antaragama, serta menyelesaian konflik politik di berbagai kawasan dunia dilanjutkan penggantinya nanti. Sempre Con Il Papa. Grazie.
Sumber : http://notanostra.com/8-hal-yang-patut-dicatat-dari-paus-benediktus-xvi/
0 comments:
Post a Comment
Silahkan dicomment ya, dan kalo ada yang mau ditanya silahkan tulis di bawah ini ^_^v