Batalkan Niat Resign Mu Jika Mengalami Hal Ini


Suatu hari di tempat kerja, karena satu hal dan lainnya, terbersit niat untuk keluar di benak Anda. Semakin dipikirkan, semakin kuat pula niat ini. Namun sebelum menuju kantor atasan untuk mengundurkan diri, beri artikel ini waktu beberapa menit untuk meyakinkan Anda agar tidak membuat keputusan terlalu cepat atau yang hanya berdasar emosi sesaat.

Tentu saja ada alasan-alasan khusus seperti pelecehan atau kekerasan yang sama sekali tidak boleh ditoleransi. Namun jika alasan Anda ada di dalam daftar ini, coba pertimbangkan lagi keputusan Anda, ya?

1. Terlalu banyak pekerjaan
Ketika Anda terus ditimbun tugas sampai berefek negatif pada waktu dan kesehatan Anda, memang ingin rasanya keluar saja saat itu juga. Walau begitu, ketahuilah kalau di pekerjaan baru Anda, kemungkinan besar Anda akan mengalami hal yang sama.

Anda tidak perlu merana dalam diam sampai mempertimbangkan untuk resign. Kuncinya di sini adalah komunikasi. Anda boleh saja menolak tugas yang tiada henti dilimpahkan pada Anda asal Anda tahu cara mengkomunikasikan nya dengan baik. Jangan ragu juga untuk memanfaatkan hari cuti Anda untuk meringankan tekanan kerja sehari-hari.

2. Anda bosanMirip seperti poin di atas, apapun yang Anda lakukan, bahkan jika itu adalah pekerjaan impian Anda, lazim jika sesekali Anda merasa bosan. Kebosanan bahkan punya suatu keuntungan tersendiri untuk karier Anda. Tentu saja Anda seharusnya menikmati pekerjaan Anda, tapi coba dipikir-pikir dulu. Tentu tidak setiap hari Anda merasa frustrasi karena kebosanan, bukan? Mungkin saja kebetulan proyek saat ini tidak sesuai dengan minat Anda atau tidak cukup menantang.

Jika begitu, coba minta tanggung jawab lebih atau lirik peluang untuk promosi. Ada waktu luang? Tanyakan pada rekan kubikel sebelah atau departemen lain jika ada yang bisa Anda bantu. Anggap saja sebagai kesempatan belajar keahlian ekstra dan menemukan minat baru.

3. Drama kantor
Perkara hubungan dengan rekan kerja memang kadang agak pelik: tidak dekat salah, dekat juga bisa salah, apalagi kalau tersandung drama kantor. Serangan gosip dan konflik dengan kolega mungkin membuat Anda mulai gerah dan melirik pintu keluar.

Sudahkah Anda bicara dengan pihak HR atau atasan mengenai hal ini? Banyak perusahaan yang punya kebijakan yang secara spesifik mengatasi konflik antar kolega. Jika berbicara secara baik-baik tidak mempan dan drama kantor sudah mulai mempengaruhi kinerja kerja Anda, segera laporkan agar bisa ditangani pihak manajemen senior.

4. Tidak cocok dengan bos
Jujur saja, bos yang sempurna memang bagaikan hewan langka yang sulit ditemukan. Bos yang rese, pelit, galak, dan lainnya memang bisa menjadi poin negatif dari pengalaman kerja Anda, tapi sebetulnya asal beliau tetap profesional dan adil, Anda bisa berusaha fokus pada keseharian dan pekerjaan Anda.

Ingat saja kalau Anda tidak bisa mengontrol perlakuan orang lain pada Anda, tapi Anda bisa mengontrol respon Anda terhadap perlakuan tersebut. Ambil saja hikmahnya bekerja dengan bos yang menyebalkan. Lagipula, pasti ada alasan mengapa beliau berada di posisi atas saat ini, misalnya kemampuannya networking atau gaya kepemimpinan yang unik. Anggap ini sebagai kesempatan untuk belajar dari kelebihan-kelebihan beliau tersebut.

5. Ada tawaran dengan gaji lebih besar
 Gaji besar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan karier seseorang, tapi jangan jadikan tawaran luar biasa sebagai satu-satunya panduan Anda. Ada banyak aspek lain yang sama atau bahkan lebih penting, seperti kecocokan budaya, kesempatan belajar, dan lainnya. Jika Anda sepenuhnya nyaman di pekerjaan saat ini tanpa keluhan berarti, coba lakukan dulu riset mendalam mengenai perusahaan baru itu.

6. Ditekan teman atau keluarga
 Jika Anda sendiri tidak bermasalah dengan pekerjaan saat ini, mengapa harus keluar? Jangan pernah lupa kalau Anda satu-satunya yang menjalani hidup ini. Katakanlah Anda keluar karena bisik-bisik teman atau keluarga yang merasa pekerjaan baru lebih sesuai untuk Anda. Bagaimana jika nanti Anda merasa tertekan di tempat kerja baru? Produktivitas Anda bisa menurun dan Anda pun malas menghadapi hari.

Ketidakbahagiaan Anda di tempat kerja yang tidak Anda sukai juga dapat mengacaukan keseimbangan antara work dan personal life bila tekanan yang Anda rasakan terbawa sampai ke rumah. Ambil keputusan untuk keluar hanya jika Anda sendiri sudah 100% yakin dan bukan hanya karena tekanan dari orang sekitar.

Source : Qerja.com

Related Articles

0 comments:

Post a Comment

Silahkan dicomment ya, dan kalo ada yang mau ditanya silahkan tulis di bawah ini ^_^v

Visitor